menejemen pembelajaran di SD
Pembahasan
Menejemen Pembelajaran
A. Konsep Manajemen Pembelajaran
Kata manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage dengan kata benda management yang artinya pengelolaan. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi Dikatakan sebagai kiat karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas (Usman,2006)
manajemen adalah koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan untuk mencapai tujuannya (Fattah,2011) Menurut Sudjana manajemen merupakan rangkaian berbagai kegiatan wajar yang dilakukan seseoran berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan dan dalam pelaksanaannya memiliki hubungan-hubungan dan saling keterkaitan dengan lainnya.
Dari pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan manajemen adalah suatu proses pengelolaan maupun pengaturan yang menggunakan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan evaluasi baik
Menurut Mulyasa (2004), pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar sebagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pembelajaran dimaksudkan agar tercipta kondisi yang memungkinkan terjadinya belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Jadi Manajemen
pembelajaran merupakan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang
berkaitan dengan proses membelajarkan siswa dengan mengikutsertakan berbagai
faktor di dalamnya guna mencapai tujuan. Dalam mengelola pembelajaran, guru
sebagai manajer melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakan
pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasi
pembelajaran yang dilakukan.
B. Tujuan Manajemen Pembelajaran
Tujuan ditentukan berdasarkan penataan dan pengkajian terhadap situasi dan kondisi organisasi seperti kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman. Pencapaian suatu tujuan yang tinggi ada kaitannya dengan kepuasan individu maupun kelompok. Dilakukan manajemen agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara produktivitas, berkualitas, efektif, dan efisien.Produktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh dengan jumlah besar yang dipergunakan. Kajian terhadap produktivitas secara komprehensif adalah keluaran yang banyak dan bermutu dan tiap-tiap fungsi atau peranan penyelenggaraan pendidikan.
Kualitas, menunjukkan pada suatu ukuran penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenalkan kepada barang (products) dan/atau jasa (services) tertentu berdasarkan pertimbangan objektif atas bobot dan/atau kinerjanya. Pelayanan tersebut tentunya harus seimbang dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Efektivitas, merupakan ukuran keberhasilan mencapai tujuan pembelajaran.
Efektivitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana, baik dalam penggunaan data, sarana, maupun waktunya, atau berusaha melalui aktivitas tertentu baik secara fisik maupun non fisik untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Sedangkan efisiensi dalam pembelajaran adalah pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal dengan penggunaan sumber daya seminimal mungkin, dari waktu, biaya, tenaga dan sarana.
Tujuan manajemen pembelajaran yang lain yaitu;kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana, baik dalam penggunaan data, sarana, maupun waktunya, atau berusaha melalui aktivitas tertentu baik secara fisik maupun non fisik untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Sedangkan efisiensi dalam pembelajaran adalah pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal dengan penggunaan sumber daya seminimal mungkin, dari waktu, biaya, tenaga dan sarana.
- Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, dan Bermakna (PAKEMB);
- Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara;
- Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer);
- Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien;
- Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentan proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan);
- Teratasinya masalah mutu pendidikan karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya;
- Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel;
- Meningkatnya citra positif pendidikan.
C. Kebijakan tentang Manajemen Pembelajaran
Manajemen
pembelajaran pada hakekatnya mempunyai pengertian yang hampir sama dengan
manajemen pendidikan. Namun, ruang lingkup dan bidang kajian manajemen
pembelajaran merupakan bagian dari manajemen sekolah dan juga merupakan ruang lingkup
bidang kajian manajemen pendidikan. Namun demikian, manajemen pendidikan
mempunyai jangkauan yang lebih luas daripada manajemen sekolah dan manajemen
pembelajaran.
Dengan
perkataan lain, manajemen pembelajaran merupakan elemen dari manajemen sekolah
sedangkan manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen pendidikan, atau
penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu
komponen dari sistem pendidikan yang berlaku.
Keberhasilan sebuah usaha maka manajemen haruslah dilaksanakan berdasarkan dalil-dalil umum manajemen atau yang lebih dikenal sebagai prinsip-prinsip manajemen. Dari sekian banyak prinsip manajemen yang dapat diajarkan dan dipelajari oleh seorang calon manajer, diantaranya yang terpenting adalah:
a. Prinsip Pembagian Kerja
Keberhasilan sebuah usaha maka manajemen haruslah dilaksanakan berdasarkan dalil-dalil umum manajemen atau yang lebih dikenal sebagai prinsip-prinsip manajemen. Dari sekian banyak prinsip manajemen yang dapat diajarkan dan dipelajari oleh seorang calon manajer, diantaranya yang terpenting adalah:
a. Prinsip Pembagian Kerja
Dalam
membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer
hendaknya bersifat adil, yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan beban
kerja yang berimbang.
b. Prinsip wewenang dan tanggung jawab
b. Prinsip wewenang dan tanggung jawab
Setiap
kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan
secara langsung.
c. Prinsip Tertip dan Disiplin
c. Prinsip Tertip dan Disiplin
Disiplin
adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai
dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan
rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
d. Prinsip Kesatuan Komando dan Semangat Kesatuan
d. Prinsip Kesatuan Komando dan Semangat Kesatuan
Setiap
karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari
seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari
beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja
tersebut.
e. Prinsip Keadilan dan Kejujuran.
e. Prinsip Keadilan dan Kejujuran.
Kegiatan
hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung
serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan
satu pimpinan).
D. Peran guru dalam manajemen pembelajaran
Guru memiliki peran sebagai salah
satu unsur pengelola pendidikan pada suatu lembaga pendidikan yang terlihat
langsung dalam mentransfer pengetahuan kepada siswa, harus mampu mengelola
kelasnya, merumuskan tujuan pembelajaran secara opersional, menentukan materi
pembelajaran, menetapkan metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar dan kemampuan
profesional guru lainnya, agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Peran dan fungsi guru
berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Di antara peran dan fungsi guru tersebut
berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Di antara peran dan fungsi guru tersebut
- Guru sebagai pendidik
Guru adalah pendidik,
yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan
lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memilki standar kualitas tertentu,
yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.
2. Guru sebagai Pengajar
Kegiatan belajar peserta
didik dipengaruhin oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan
peserta didik dengan guru,kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan
keterampilan guru dalam ber komunukasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi,
maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus
berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam
memecahkan masalah.
3. Guru sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan
sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamanya
bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah
perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental,
emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
4. Guru sebagai Pelatih
Proses pendidikan dan
pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik,
sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih.
5. Guru sebagai Penasehat
Guru adalah seorang
penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memilki
latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap
untuk menasehati orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan
untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agarguru
dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih
mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental
6. Guru sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan
pengalaman yang telah lalu ke dalamkehidupan yang bermakna bagi peserta didik.
Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu
dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memilki arti lebih
banyak dari pada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari
pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam
pendidikan.
Tugas guru adalah
menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau
bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antar
generasi tua dan generasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus
menjadi pribadi yang terdidik.
7. Guru sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model
atau teladan bagi peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai
guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak
mudah untu ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teldan. Tentu saja pribadi dan
apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di
sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru: sikap dasar, bicara dan gaya
bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan kesalahan, pakaian,
hubungan kemanusiaan, proses berfikir, perilaku neurotis, selera, keputusan,
kesehatan gaya hidup secara umum.
8. Guru sebagai Pribadi
Guru harus memiliki
kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang sering
dikemukakan adalah bahwa “guru bisa digugu dan ditiru”. Digugu
maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk
dilksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani. Jika ada nilai yang
bertentangan dengan nilai yang dianutnya, maka dengan cara yang tepat disikapi
sehingga tidak terjadi benturan nilai antara guru dan masyarakat yang berakibat
tergangunya proses pendidikan bagi peserta didik. Guru perlu juga memilki
kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melaluin kemampuannya, antara lain
melalui kegiatan olahraga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus
dimilki, sebab kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat
yangbersangkutan kurang bisa diterima oleh masyarakat.
9. Guru sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreatifitas merupakan
hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mende akan
monstrasikan dan menunjukkan kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan
sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia disekitar kita.
Kreatifitas ditandai olehadanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya
tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderunganuntuk
menciptakan sesuatu. guru senantiasa berusaha untu menemukancara yang lebih
baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilainya bahwa
ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreatifitas
menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari
yang telah dikerjakan sebelumnya.
10. Guru sebagai pembangkit pandangan
Dunia ini panggung
sandiwara, yang penuh dengan berbagai kisah dan peristiwa, mulai dari kisah
nyata sampai yang direkayasa. Dalam hal ini guru dituntut untuk memberikan dan
memelihara pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya. Mengembangkan
fungsi ini guru harusterampil dalam berkomunikasi dikelolanya dilaksanakan
untuk menunjang fungsi ini.
11. Guru sebagai Pekerja Rutin
Guru bekerja dengan
ketrampilan dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diperlukan
dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak \ dikerjakan dengan
baik, maka bisa mengurangi ataumerusak keefektifan guru pada semua peranannya.
12. Guru sebagai Evaluator
Evaluasi
atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena
melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta varible lain yang
mempunyai arti apabila berhubungan konteks yang hampir tidak mungkin dapat
dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian
harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu
persiapan, pelaksanaan dan tindaklanjut serta penilaian harus adil dan
objektif.
E. Kode Etik Guru
- Guru berbakti membimbing peserta didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan dan berjiwa Pancasila.
- Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik masing-masing.
- Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
- Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan peserta didik.
- Guru memelihara hubungan dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan.
- Guru secara pribadi dan bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
- Guru menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru baik berdasarkan lingkungan maupun di dalam hubungan keseluruhan.
- Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdiannya.
- Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
DAFTAR RUJUKAN
Husaini
Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), hlm. 3.
E. Mulayasa,
2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. hlm.
100.
M. Sobry Sutikno. 2012. Manajemen Pendidikan: Langkah Praktis Mewujudkan Lembaga
Pendidikan yang Unggul. Lombok: Holistica, Hal. 6.
Pidarta,
Made. 2004 Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta
http://ahmadmuhli.wordpress.com/2011/08/02/efektivitaspembelajaran/,
diakses pada 30 juli 2019 pukul 10.40
http://repository.uinsu.ac.id/150/5/BAB%20II.pdf
Materinya bagus kak. Terimakasih🙏sangat brmanfaat
BalasHapusMaterinya bagus kak. Terimakasih🙏sangat brmanfaat
BalasHapusSangat membantu kak, terimakasih 🙏
BalasHapusSangat membantu kak, terimakasih 🙏
BalasHapusJelaskan pendapat saudara jika saudara sudah mengajar nanti metode apa yang akan saudara terapkan agar pembelajaran tidak membosankan?
BalasHapusInsya allah, ana akan menggunakan berbagai macam metode agar siswa belajar lebih semngat dan senang
HapusMateri nya bagus kak. Semoga bermanfaat🤩
BalasHapusBermanfaat sekali kak😆
BalasHapusSangat membantu kak
BalasHapusMakasih kak, sanggat membantu dalam pembelajaran
BalasHapusTerima kasih kembali
HapusTerimakasih ukhti, sangat bermanfaat
BalasHapusSangat bagus dan bermamfaat kak
BalasHapusMaterinya bagus dan bermanfaat, terimakasih kak.😊😁
BalasHapusAlhamdulillah
HapusMateri nya sudah bagus..lengkap ..dan bisa di jadikan acuan untuk belajar juga 😊😊😊
BalasHapusTerima kasihkan buat kritikan nya
HapusMatatinya sangat lengkap
BalasHapusLengkap kalii...
BalasHapusBagus juga buat motifasi
Materinya lengkap
BalasHapusTerimakasih. Sangat bermanfaat.
BalasHapusSangat bermanfaat kak👍
BalasHapusMaterinya sangat bermanfaat kak
BalasHapusJelaskan menurut saudara, bagaimana urgensi dari manajemen kelas bagi pendidikan?
BalasHapusUrgensi dalam manajemen kelas sangatlah dibutuhkan karena disini sangat berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang kita capai jika dalam pengelolaan nya tidak bisa membuat siswa tertarik dan nyaman di dalam.kelas makaa tujuan yg ingin kita capai hanya berkemungkinan 50% saja
HapusMaterinya bagus kak
BalasHapusTerimakasih kak atas krtikannya
HapusSangat bermanfaat
BalasHapusBagus kak, semoga bermanfaat bagi kita dan pembaca blog lainnya
BalasHapusBagus materinya kak, terima kasih ya 😊
BalasHapusSangat bermanfaat kak
BalasHapusBagus materinya kak
BalasHapusSangat membantu sekali kak
BalasHapusSyukron
BalasHapusTerim kasih sangat bermanfaat
BalasHapus