MANAJEMEN KELAS di SD



Tugas Menajemen kelas di SD
Tentang
Menajemen Kelas


 

  








OLEH
Aisyah verenia afra
1620139

PGSD : 7.4 
Dosen Pembimbing:

Yessi Rifmasari , M.Pd

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Pgsd)
Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan
(STKIP) Adzkia Padang
2019



PEMBAHASAN
   A.     Konsep Manajemen Kelas
            Manajemen berasal dari kata dalam Bahasa Inggris: “management”, dengan kata kerja“to manage” yang secara umum berarti mengurusi mengemudikan, mengelola, menjalankan, membina, atau memimpin; kata benda “managemen”, dan“manage” berarti orang yang melakukan kegiatan manajemen. Dua kata tersebut digabung menjadi kata kerja “managere” yang artinya menangani. Kata “managere” diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja “to manage”, dengan kata benda “management” dan “manage” untuk orang yang melakukan manajement (
Wiyarni (2013) menyatakan bahwa manajemen adalah proses dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan serta pengawasan terhadap anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
            Nawawi dalam karwati (2014: 5-6) menyebutkan bahwa kelas dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu :
1.      Kelas dalam arti Sempit.
            Kelas dalam prespektif sempit adalah ruangan yang dibatasi oleh dinding, tempat sejumlah peserta didik berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional ini mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan peserta didik mnurut tingkat perkembangan
2.      kelas dalam arti Luas
            Kelas dalam perspektif luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah. Kelas merupakan satu kesatuan oragisasi yang menjadi unit kerja, yang secara dinamis menyelenggarakan berbagai kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
            Maka definisi dari manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses pembelajaran secara sistematis.
                 Pada saat proses pembelajaran di sekolah dasar guru harus mampu membuat kelas yang menyenangkan agar siswa tidak mudah bosan dalam mengikuti pembelajaran, Usaha sadar yang harus dilakukan guru itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi kondisi proses pembelajaran dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikulum dapat tercapai.  
  B.     Tujuan Manajemen Kelas
            Sebagai pengelolaan kelas guru atau wali kelas dituntuk mengelolan kelas sebagai lingkungan belajar siswa. Juga sebagai bagian dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan. Karena tugas guru yang utama adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi pembelajaran dengan baik dan sungguh-sungguh. Oleh sebab itu, guru dan wali kelas dituntut memiliki kemampuan yang inovatif dalam mengelola kelas
1.      Untuk guru
a.    Mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan pembukaaan yang lancer dan kecepatan yang tepat.
b.    Menyadari kebutuhan anak didik dan memiliki kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada anak didik.
c.    Mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap tingkah laku anak didik yang mengganggu.
d.   Memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif dapat digunakan dalam hubungannya dengan masalah tingkah laku anak didik yang muncul dalam kelas. Secara lebih khusus Syaiful Bahri Djamarah mengungkapkan  tujuan manajemen kelas sebagai berikut:
2.      Untuk peserta didik
a.    Mendorong peserta didik mengembangkan tanggung  jawab individu terhadap tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol diri.
b.    Membantu peserta didik mengetahui perilaku yang sesuai dengan tata tertib kelas dan memahami jika teguran guru merupakan suatu peringatan dan bukan kemarahan.
c.    Membangkitkan rasa tanggung jawab untuk melibatkan diri dalam tugas dan pada kegiatan yang diadakan
Tujuan dari manajemen kelas itu sendiri menurut Rusydie (Wiyani, 2013:61) mengemukakan tujuan dari manajemen kelas yaitu :
1.    Memudahkan kegiatan belajar  peserta didik,
2.    Mengatasi hambatan-hambatan yang menghalangi terwujudnya interaksi dalamkegiatan belajar mengajar,
3.    Mengatur berbagai penggunaan fasilitas  belajar,
4.    Membina dan membimbing peserta didik sesuai dengan berbagai latar  belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya,
5.     Membantu peserta didik belajar dan bekerja sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya,
6.    Menciptakan suasana sosial yang baik di dalam kelas.
           
Dengan itu dalam pengelolaan kelas guru sebaiknya dapat mencipta kondisi kelompok belajar yang terdiri dari kelompok belajar yang heterogen sehingga lingkungan kelas yang nyaman dan tidak ada perbedaan siswa dengan yang lainnya, sehingga siswa dapat  berbuat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, serta tersedia kesempatan yang memungkinkan untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan dengan guru, sehingga siswa mampu melakukan aktivitas sendiri tanpa tergantung dengan orang lain secara bertahap.
            Dalam tercapainya tujuan menejemen kelas guru harus bisa kreatif dan inovatif dalam mengelola kelas, karena jika dalam kelas sudah tersusun dengan bersih dan rapi maka siswa akan betah di dalam kelas dan guru saat menyampaikan materi pada PBM siswa merasa tenang dan nyaman dan kelas menjadi kondusif.
      C. Proses Manajemen Kelas
Prosedur ialah cara untuk mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya. Prosedur merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan  satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi. Majid, (2006) Rancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu.Prosedur manajemen kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan manajemen kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Prosedur manajemen kelas dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
1.      Prosedur manajemen kelas dimensi pencegahan (preventif)
Prosedur preventif merupakan inisiatif guru dan wali kelas untuk menciptakan kondisi yang baru dari interaksi biasa menjadi interaksi edukatif, dengan senantiasa membangkitkan motivasi belajar siswa. Prosedur manajemen pencegahan ini merupakan langkah-langkah yang harus direncanakan guru, sehingga tercipta suatu struktur kondisi yang kondusif baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.dalam mengembangkan ketrampilan manajemen siswa yang bersifat preventif, guru dapat menggunakan kemampuannya dengan cara sebagai berikut:
a.       Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
Peningkatan kesadaran diri sebagai guru merupakan hal yang paling strategis dan mendasar karena dengan adanya rasa kesadaran diri sebagai guru akan mampu meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang menjadi modal dasar dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat menghilangkan sikap otoriter dan sikap permisif yang dipandang kurang manusiawi dan kurang realistik. Implikasinya di kelas, akan tampak pada sikap guru yang demokratis, sikap yang stabil, kepribadian yang harmonis, berwibawa. Penampakkan sikap ini akan menumbuhkan respon positif bag siswa siswa.
b.      Peningkatan kesadaran pada siswa.
Kurangnya kesadaran pada siswa akan menumbuhkan sikap suka marah, mudah tersinggung, yang memungkinkan siswa melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji yang dapat mengganggu kondisi optimal yang telah terbangun pada proses belajar mengajar.Peningkatan kesadaran pada diri siswa dapat menanggulangi sikap kemalasan, sikap menyerahkan tanggung jawab, kurang puas, mudah kecewa, mudah tertekan oleh peraturan sekolah dan sebagainya. Untuk meningkatkan kesadaran pada diri siswa, seorang pengajar perlu memberitahukan hak dan kewajiban siswa, memperhatikan kebutuhan, keinginan dan dorongan siswa, menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati dan rasa keterbukaan antara guru dan siswa.
c.       Mengenal dan menemukan alternatif manajemen kelas
Seorang guru harus mampu mengidentifikasi berbagai penyimpangan tingkah laku siswa yang sifatnya individual maupun kelompok, termasuk penyimpangan yang disengaja maupun tidak disengaja. Guru juga harus mengenal berbagai pendekatan yang paling tepat. Selain itu, sebagai guru juga perlu belajar dari pengalaman guru-guru lainnya yang gagal atau berhasil, hal ini dimaksudkan agar guru dapat mencari alternatif yang bervariasi dan tepat dalam menangani berbagai masalah manajemen kelas.
d.      Menciptakan kontrak sosial
Pada dasarnya kontrak sosial diciptakan sangat berkaitan dengan standar tingkah laku yang diharapkan seraya memberi gambaran tentang fasilitas beserta keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan siswa. Untuk mengelola kelas, norma berupa kontrak sosial atau daftar aturan, tata tertib dengan sanksinya yangmengatur kehidupan di dalam kelas, perumusannya harus dibicarakan atau disetujui bersama oleh guru dan siswa

2.      Prosedur manajemen kelas dimensi penyembuhan (kuratif)
Prosedur manajemen dimensi kuratif (penyembuhan) adalah merupakan langkah-langkah tindakan penyembuhan terhadap tingkah laku menyimpang yang dapat mengganggu kondisi-kondisi optimal dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Prosedur kuratif merupakan inisiatif guru dan wali kelas untuk mengatasi bentuk perbuatan siswa yang dipandang bisa berpengaruh negatif terhadap proses belajar mengajar dengan jalan memberhentikan perbuatannyaitu sekaligus membimbingnya agar memiliki perbuatan pendukung proses belajar mengajar.
Dalam mulyadi, Johar Purnama mengemukakan langkah-langkah prosedur manajemen kelas dimensi penyembuhan (kuratif), sebagai berikut:
1)      Mengidentifikasi masalah
Pada tahapan ini seorang guru harus melakukan kegiatan untuk mengenal dan mengetahui masalah-masalah manajemen kelas yang timbul
dalam suatu kelas. Kemudian mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan sekaligus mengetahui latar belakang yang membuat siswa melakukan penyimpangan perilaku.
2)      Menganalisis masalah
Seorang guru harus menganalisis penyimpangan pada siswa dan menyimpulkan latar belakang terjadinya penyimpangan tingkah laku dan sumber-sumber dari penyimpangan itu. Setelah ditemukan penyimpangan, guru menentukan alternatif-alternatif penanggulangan ataupenyembuhan dari penyimpangan tersebut.
3)      Menilai alternatif-alternatif pemecahan
Pada tahapan ketiga ini guru menilai dan memilih alternatif pemecahan berdasarkan sejumlah alternatif yang telah tersusun. Sesudah terpilih alternatif pemecahan yang dianggap tepat, selanjutnya guru mengaplikasikan alternatif pemecahan itu.
4)      Mendapatkan balikan
Pada tahapan keempat ini guru melakukan  kegiatan kilas balik. Tujuannya untuk menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan kilas balik dilakukan oleh guru dalam bentuk pertemuan dengan siswa, diusahakan dengan penuh ketulusan, semata-mata untuk perbaikan dan kepentingan siswa dan sekolah.
Pada langkah ini guru melaksanakan monitoring, dengan tujuan menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan untuk mencapai sasaran sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan di balik ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan pertemuan dengan para peserta didik.
Dalam tahap ini tidak hanya guru yang mengerjakannya melainkan siswa juga bisa bekerja sama, dengan itu siswa dapat mengetahui maksud dan tujuan guru dalam memenejemnkan kelas. suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan  satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan memudahkan kegiatan untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan
      D.  Strategi Manajemen Kelas
Strategi pengelolaan kelas adalah pola atau siasat, yang menggambarkan  langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan  menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Suwardi (2013:217), suasana sekolah dinyatakan kondusif apabila warga sekolah merasakan adanya kenyamanan, ketentraman, kemesraan, kegembiraan dan antusias dalam pelaksanaan pembelajaran. Sekolah memastikan sarana prasarana seperti kursi, meja, lemari yang terdapat di sekolah adalah sesuai dengan kebutuhan. Bangunan sekolah dan ruangan kelas yang dilengkapi ventilasi udara yang baik dan dilengkapi  penerangan  yang  mencukupi dan suasana  yang sunyi  sehingga peserta didik  merasa nyaman ketika pembelajaran berlangsung di kelas.   
Jadi, kelas yang kondusif adalah suatu kondisi pembelajaran dimana terciptanya suasana yang nyaman, aman, menyenangkan dalam kelas sehingga menciptakan kesadaran siswa untuk belajar. Milan (2007) Iklim kelas yang kondusif merupakan pertimbangan utama dan memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran. Iklim belajar kondusif harus ditunjang oleh beberapa fasilitas yang menyenangkan demi kelancaran proses pembelajaran. Seperti sarana, penataan kelas, laboratorium untuk praktek, pengaturan lingkungan belajar, penampilan dan sikap guru, hubungan yang harmonis antara peserta didik sendiri, serta penataan organisasi dan bahasan pembelajaran secara tepat sesuai dengan kemampuan peserta didik. Segala sesuatu dalam lingkungan kelas menyampaikan pesan yang memacu atau menghambat belajar.
Gunawan (2004:156) mengernukakan tiga elemen penting dalam komunikasi supaya proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, yaitu :
1.      Konten
Konten merupakan bagian guru, dimana semua materi dapat dipersiapkan dengansebaik-baiknya. Konten tidak hanya menyangkut informasi yang disampaikan tetapi juga mencakup kemampuan membina hubungan dengan murid, membangkitkanmotivasi, memberikan nilai tambah dan rasa ingin tahu.
2.      Penyampaian Informasi
Meliputi media penyampaian informasi, kontak mata, suara, ekspresi wajah maupungerak tubuh.
3.      Konteks
Konteks merupakan kondisi atau situasi yag terlibat meliputi suasana hati yang berlakudi kelas dan di sekolah.Secara lebih luas
Menurut Catharina ada beberapa strategi motivasi belajar antara lain sebagai berikut:
a.    Membangkitkan minat belajar
Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat penting dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengatahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka. Cara lain yang dapat dilakukan adalah memberikan pilihan kepada siswa tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari dan cara-cara mempelajarinya.
b.    Mendorong rasa ingin tahu
Guru yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk membangkitkan dan memelilhara rasa ingin tahu siswa didalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran studi kasus, diskoveri, inkuiri, diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin tahu siswa.
Dengan adanya pengelolaan kelas, pembelajaran sebagai suatu proses yang memiliki strategi dalam upaya untuk menjadikan pembelajaran yang efektif. Upaya yang dilakukan guru merupakan suatu usaha yang menciptakan kondisi dan suasana belajar mengajar yang kondusif, optimal dan menyenangkan pada saat proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.







Daftar Pustaka

Karwati,Euis dan Priansa, Donni Juni. 2014. Manajemen Kelas Classroom Management Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan Berprestasi.Bandung: Alfabeta
Milan, Rianto. 2007. Pengelolaan kelas model PAKEM. Jakarta:dirjen PMPTK
Mulyadi, 2009. Classroom Management. Malang: UIN Malang Press
Novan Ardy Wiyani, 2013 Manajemen Kelas. Jokjakarta:Ar-Ruzz Media
Novan Ardy Wiyani. 2012. Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Suwardi. 2007. Manajemen Pembelajaran. Surabaya: Media Grafika


Komentar

  1. Terimakasih, sangat membantu 😊

    BalasHapus
  2. Terimakasih. Berguna untuk menambah wawasan.

    BalasHapus
  3. Terima kasih kak, materinya bermanfaat sekali

    BalasHapus
  4. Sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas, terima kasih kak 🙏😇

    BalasHapus
  5. Apakah yng meltar belkngi guru agr bisa melkukn manjemen kelas, dan bagimn dengn kendalanya?

    BalasHapus
  6. sangat membantu dan bermanfaat sekali

    BalasHapus
  7. Sangat bermanfaat kak, terimakasih kak 🙏

    BalasHapus
  8. Sangat bermanfaat kak, semoga bisa kita terapkan dilapangan nantinya🙏

    BalasHapus
  9. Samngat bermaafaat dan sangat baik semogga bisa di kembngakan kan di lapangan nanti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, semoga lebih memudahkan kita dalam mengelola kelas nantinya

      Hapus
  10. Sangat menambah wawasan dan referensi. Mkasih yaa

    BalasHapus
  11. Bagus kak, semoga bermanfaat bagi kita dan pembaca blog lainnya

    BalasHapus
  12. Bagus materinya kak, terima kasih ya 😊

    BalasHapus
  13. Materi nya bagus dan semoga bermanfaat bagi pembacanya nanti. 🙏 Good luck!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer