faktor yang mempengaruhi belajar di kelas
Tugas Manajemen Kelas Di SD
Tentang
“Faktor- Faktor Mempengaruhi Belajar di Kelas”
Oleh :
Aisyah Verenia Afra
Bp : 1620139
Kelas : 7.4 pgsd
DOSEN PEMBIMBING:
Yessi Rifmasari M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
(PGSD)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN &
ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
ADZKIA PADANG
2019
Pembahasan
Materi
A.
Faktor
yang mempengaruhi belajar
Secara
umum factor-faktor yag mempengaruhi proses hasil belajar dibedakan atas dua
kategori, yaitu factor internal dan factor eksternal . kedua factor tersebut
saling memengaruhi dalam proses individu sehingga menentukan kualitas hasil
belajar.
1. Faktor
Internal
faktor
internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat
memengaruhi hasil belajar individu.
Faktor fisologis:
a.
Faktor kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu,
selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, ngantuk jika badannya
lemah, dan lain sebagainya.
b.
Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai tubuh/badan. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu, jika
hal ini terjadi hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau
diusahakan alat Bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya
itu.
2.
Faktor Psikologis:
a.
Intelegensi
Intelegensi adalah
kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi
dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui/menggunakan konsep-konsep abstrak secara efektif, mengetahui relasi
dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi sangat besar pengaruhnya
terhadap belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat
intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai intelegensi
rendah
b.
Perhatian
Perhatian menurut
Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu semata-mata
tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat
menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap
bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa,
maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
c.
Minat
Minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Kegiatan yang diminati seseorang, akan diperhatikan terus menerus di sertai
dengan rasa senang. Apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena
tidak ada daya tarik baginya. (Slameto, 2010)
d.
Bakat
Bakat adalah
potensi/kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai
bakat yang berbeda-beda. Seseorang yang mempunyai bakat musik mungkin di bidang
lain ketinggalan, dan lain sebagainya. Maka seorang murid akan mudah
mempelajari yang sesuai dengan bakatnya. Apabila seorang anak harus mempelajari
bahan lain dari bakatnya, akan cepat bosan. ( Ahmadi, Abu, Widodo Supriyono,
2004)
e.
Motivasi
Motivasi sebagai
faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan
belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan,
sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesannya.
f.
Kematangan
Kematangan adalah
suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya
sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika
anak sudah siap atau matang. Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu
tergantung dari kematangan dan belajar.
g.
Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan
ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan
padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
3.
Faktor Eksternal (Faktor
dari Luar Siswa)
Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen,
faktor-faktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa.dalam hal
ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang memengaruhi
balajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu factor lingkungan social
dan factor lingkungan non sosial
a.
Lingkungan sosial
1)
Lingkungan sosial
sekolah, seperti guru , administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi
proses belajar seorang siswa. Hubungan harmonis antra ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baikdisekolah. Perilaku yang simpatik dan
dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong
bagi siswa untuk belajar.
2)
Lingkungan sosial massyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal
siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak
pengangguran dan anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajarsiswa,
paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilkinya
3)
Lingkungan
sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan
keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaankeluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar
siswa. Hubungan anatara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
b.
Lingkungan non sosial.
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah;
1)
Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang
segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau
tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dantenang. Lingkungan alamiah
tersebut mmerupakan factor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar
siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar
siswa akan terlambat.
2)
Faktor
instrumental,yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama,
hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,fasilitas belajar, lapangan
olah raga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, bukupanduan, silabi dan lain sebagainya.
3)
Faktor
materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Factor ini hendaknya disesuaikan
dengan usia perkembangan siswa begitu juga denganmetode mengajar guru,
disesuaikandengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat
memberikan kontribusi yang postif terhadap aktivitas belajr siswa, maka guru
harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat
diterapkan sesuai dengan konsdisi siswa.
B. Mengatur kondisi belajar dan iklim
belajar
Pengaturan
lingkungan belajar sangat diperlukan agar anak mampu melakukan kontrol terhadap
pemenuhan kebutuhan emosionalnya. Lingkungan belajar yang memberi kebebasan
kepada anak untuk melakukan pilihan-pilihan akan mendorong anak untuk terlibat
secara fisik, emosional, dan mental dalam proses belajar, dan karena itu, akan
dapat memunculkan kegiatan-kegiatan yang kreatif-produktif. ltulah sebabnya,
mengapa setiap anak perlu diberi kebebasan untuk melakukan pilihan-pilihan
sesuai dengan apa yang mampu dan mau dilakukannya.
Pengelolaan
kelas yang baik, dapat dilakukan dengan 6 cara sebagai berikut;
1.
Penciptaan lingkungan fisik kelas yang kondusif
2.
Penataan ruang belajar sebagai sentra belajar
3.
Penciptaan atmosfir belajar yang kondusif
4.
Penetapan strategi pembelajaran dan
5.
Pemanfaatan media dan sumber belajar
6.
Penilaian hasil belajar.
Lingkungan
fisik di kelas meliputi pengaturan ruang belajar yang didesain sedemikian rupa
sehingga tercipta kondisi kelas yang menyenagkan dan dapat menumbuhkan semangat
dan keinginan untuk belajar dengan baik seperti: pengaturan meja, kursi,
lemari, gambar-gambar afirmasi, pajangan hasil karya siswa yang berprestasi,
alat-alat peraga, media pembelajaran dan jika perlu di iringi dengan nuansa
musik yang sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan atau nuansa musik yang
dapat membangun gairah belajar siswa. Design ruang kelas yang baik dimaksudkan
untuk menanamkan, menumbuhkan, dan memperkuat rasa keberagamaan dan
perilaku-perilaku spritual siswa. Dengan ruang kelas yang baik, para siswa
dapat berkomunikasi secara bebas, saling menghormati dan menghargai pendapat
masing-masing.
Ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut
Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:
1. Visibility
(KeleluasaanPandangan)
Visibility
artinya penempatan dan penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu
pandangan siswa, sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru, benda atau
kegiatan yang sedang berlangsung. Begitu pula guru harus dapat memandang semua
siswa kegiatan pembelajaran.
2.
Accesibility (mudah dicapai)
Penataan
ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau mengambil barang-barang
yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu jarak antar tempat duduk
harus cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa dapat bergerak dengan mudah
dan tidak mengganggu siswa lain yang sedang bekerja.
3. Fleksibilitas (Keluwesan)
Barang-barang
di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan yang disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran. Seperti penataan tempat duduk yang perlu dirubah jika
proses pembelajaran menggunakan metode diskusi, dan kerja kelompok.
4. Kenyamanan
Kenyamanan
disini berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara, dan kepadatan kelas.
5. Keindahan
Prinsip
keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang menyenangkan
dan kondusif bagi kegiatan belajar. Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan
dapat berengaruh positif pada sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan.
Penyusunan dan pengaturan ruang
belajar hendaknya memungkinkan anak duduk bekelompok dan memudahkan guru
bergerak secara leluasa untuk membantu dan memantau tingkah laku siswa dalam
belajar. Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal berikut perlu diperhatikan
yaitu:
a)
Ukuran bentuk kelas
b)
Bentuk serta ukuran bangku dan meja
c)
Jumlah siswa dalam kelas
d)
jumlah siswa dalam
setiap kelompok
e)
Jumlah kelompok dalam kelas
f)
Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa
yang pandai dan kurang pandai, pria dan wanita).
Tempat
duduk merupakan fasilitas atau barang yang diperlukan oleh siswa dalam proses
pembelajaran terutama dalam proses belajar di kelas di sekolah formal.tempat
duduk dapat mempengaruhi proses pembelajaran siswa, bila tempat duduknya bagus,
tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar, bundar, persegi empat panjang,
sesuai dengan keadaan tubuh siswa. Maka siswa akan merasa nyaman dan dapat belajar
dengan tenang.
Hal
yang tidak boleh kita lupakan bahwa dalam penataan tempat duduk siswa tersebut
guru tidak hanya menyesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan saja.
Tetapi seorang guru perlu mempertimbangkan karakteristik individu siswa, baik
dilihat dari aspek kecerdasan, psikologis, dan biologis siswa itu sendiri. Hal
ini penting karena guru perlu menyusun atau menata tempat duduk yang dapat
memberikan suasana yang nyaman bagi para siswa.
C.
Kondisi yang Mempengaruhi Iklim Belajar
1. Kondisi Fisik
Lingkungan fisik tempat
belajar memberikan pengaruh terhadap hasil bejar anak. Guru harus dapat
menciptakan lingkungan yang membantu perkembangan pendidikan peserta didik.
a. Ruang tempat berlangsungnya pembelajaran; Ruang Kelas, Ruang Laboratorium,
Ruang Serbaguna/Aula.
b.
Pengaturan tempat duduk; Pola berderet atau berbaris-belajar, Pola susun
berkelompok, Pola formasi tapal kuda, Pola lingkaran atau persegi.
c.
Ventilasi dan pengaturan cahaya.
d. Pengaturan penyimpanan barang-barang.
2.
Kondisi Sosio Emosional
Kondisi
sosio-emosional akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses
belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektivitas tercapainya tujuan
pengajaran.
a. Tipe
kepemimpinan guru
Fungsi yang melekat pada
guru ketika berada dalam kelas. Gaya apa yang muncul ketika guru melaksanakan
peran sebagai pemimpin dalam pembelajaran di kelas. Apakah gaya otoriter segala sesuatunya diatur
dan diarahkan oleh sendiri dan siswa tidak diberikan kesempatan untuk terlibat
didalamnya, atau gaya demokrasi dimana terjadi proses timbal balik antara guru
dan murid sesuai dengan peranannya masing-masing.
b. Sikap
guru
Sikap yang diperlihatkan
oleh guru di depan kelas atau di luar kelas yang akan mempengaruhi mood anak,
apakah anak merasa tertarik dengan sikap guru atau malah tidak tertarik. Sikap yang baik sebagai seorang guru,
bapak/ibu, kakak, orang dewasa yang memberikan bimbingan tentunya adalah hal
yang paling baik diperlihatkan.
c. Pembinaan
hubungan baik
Hubungan antara guru
dengan murid harus dibangun berdasarkan fungsi masing-masing dalam konteks
belajar mengajar dikelas, akan tetapi apabila memungkinkan dapat juga dibangun
sifat-sifat kekeluargaan dan keakraban yang menyebabkan siswa merasa nyaman dan
aman berhubungan seperti dengan orang tuanya.
3. Kondisi Organisasional
Kegiatan
rutin secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun tingkat sekolah
akan mencegah timbulnya masalah dalam pengelolaan kelas.
a. Pergantian pelajaran
Ketika
terjadi penggantian dalam pelajaran harus disikapi oleh guru karena dalam
proses ini ada jeda (kekosongan) yang memungkinkan terjadinya interaksi yang
tidak diharapkan dari siswa dengan siswa lainnya. Perlu disikapi dengan arif bahwa ketika
mengahiri pelajaran guru tidak terlalu cepat karena guru selanjutnya apakah
sudah tiba dan apabila belum maka masa jeda itu terlalu lama.
b. Guru
berhalangan hadir
Guru yang
berhalangan hadir akan menyebabkan terjadinya kekosongan dalam proses belajar
mengajar. Untuk menghindari terjadinya keributan atau perilaku-perilaku yang
tidak diharapkan dari siswa seperti berlarian kesana kemari menggangu kelas
lain, dan menimbulkan kerusakan pada fasilitas kelas, maka guru piket harus
paham apa yang terjadi dan mempersiapkan diri untuk menutup ketidakhadiran
tersebut.
c.
Masalah antar siswa
Masalah
antar siswa biasanya terjadi karena kondisi emosional yang tidak terkendali dan
tidak terorganisasikan oleh guru. Guru
harus memahami karakteristik dan potensi guru sehingga dapat dipahami
keseluruhan perilaku masing-masing dan menekan munculnya konflik diantaranya.
d. Upacara bendera
Pada saat
upacara bendera siswa harus diorganisasikan berdasarkan tingkatan kelas
sehingga mereka dapat tertib mengikuti kegiatan upacara bendera.
e. Kegiatan
lain
Kesehatan
dan kehadiran siswa, penyampaian informasi dari sekolah kepada guru dan siswa,
peraturan sekolah yang baru, kegiatan rekreasi dan social.
4. Kondisi Administrasi Teknis
Kondisi administrasi teknik akan
turut mempengaruhi manajemen pembelajaran di dalam kelas.
a. Daftar presensi, kerapihan, kebersihan dan
keteraturan
Daftar presensi akan
memberikan dukungan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. Keterdukungan
dari sisi keteraturan dalam presensi akan memberikan efek psikologis terhadap
siswa karena terjadi keadilan dalam perlakuan.
b. Ruang
bimbingan siswa
Ruang bimbingan siswa
diarahkan untuk memberikan bantuan pada siswa yang secara emosional memiliki
masalah. Hal terpenting dari ruang bimbingan adalah bagaimana ruang tersebut
tidak menimbulkan ketakutan ketika harus berhubungan dengan guru disana.
c. Tempat baca
Tempat baca merupakan
bagian dari fasilitas yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi
dengan kawannya, dengan fasilitas dan guru.
d.
Tempat sampah
Tempat sampah yang
bersih ditempatkan di tempat yang tepat dan tidak menggangu kegiatan belajar
maupun bermain siswa, akan memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran di kelas. Bau sampah,
berserakan dimana-mana, siswa tidak mengetahui tempat penyimpanan sampah atau
karena tidak ada tempat sampah akan berakibat buruk pada kondisi
sosio-emosional dan fisik siswa
Daftar
pustaka
Ahmadi, Abu, Widodo Supriyono.(2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Slameto. (2010). Belajar Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta
Udin
S. Winataputra.2003. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka
Wiyani, N. A.2013. Manajemen kelas. Jogjakarta: Ar-Ruzz
media.
Sangat menambah wawasan dan referensi. Mkasih yaa
BalasHapusMaterinya bermanfaat kak
BalasHapusMaterinya sangat bagus
BalasHapussangat bagus materinya kak
BalasHapusMaterinya bagus sekali
BalasHapusBagus kak, semoga bermanfaat bagi kita dan pembaca blog lainnya
BalasHapusSangat bermanfaat kakak👍
BalasHapusBagus materinya kak, terima kasih ya 😊
BalasHapusSangat membantu kak
BalasHapusterima kasih kak, sangat bermanfaat
BalasHapusBagus banget materinya kak, bermanfaat juga
BalasHapusSangat membantu sekali kak
BalasHapus