komponen keterampilan mengajar
Tugas Manajemen Kelas Di SD
Tentang
“Komponen-Komponen Menajemen Kelas”
Oleh :
Aisyah Verenia Afra
1620139
Kelas : 7.4 pgsd
DOSEN PEMBIMBING:
Yessi Rifmasari M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR (PGSD)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
& ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
ADZKIA PADANG
2019
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Komponen
Keterampilan Manajemen Kelas
Untuk
dapat melaksanakannya guru juga harus menguasai berbagai komponen keterampilan
dalam manajemen kelas.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, komponen diartikan
dengan bagian dari keseluruhan dari unsur. Sementara keterampilan berasal dari
kata terampil. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata terampil diartikan
sebagai cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu, dan cekatan. Sementara
keterampilan diartikan sebagai kecekapan untuk menyelesaikan tugas.
Jadi,
komponen keterampilan manajemen kelas adalah keseluruhan kemampuan yang
dimiliki oleh guru dalam menyelesaikan tugasnya sebagai manajeman kelas.
Keterampilan
pengelolaan kelas berkaitan dengan kompetensi pedagogis. Iklim kelas yang
kondusif untuk belajar ikut mempengaruhi kesuksesan guru dalam mengantarkan
siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut
(Sartika, 2014) kemampuan dan keterampilan mengelola kelas dalam proses belajar
mengajar yang baik sebagai berikut:
1.
Menciptakan
situasi yang memungkinkan anak untuk belajar, sehingga merupakan titik awal
keberhasilan pengajaran.
2. belajar dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dan
dalam kondisi yang merangsang untuk belajar
Jadi, dalam proses pembelajaran,
seorang guru harus mampu menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan siswa
dapat melakukan pembelajaran, menumbuhkan sikap yang ramah, memiliki kesiapan
demi berjalannya suatu pembelajaran dan seorang siswa mampu merasakan
kenyamanan dalam keadaan ataupun suasana yang sewajarnya, tidak ada tekanan
dari guru dan mampu terangsang untuk belajar dengan baik
B.
Macam-macam
Komponen-komponen Pengelolaan Kelas
Keterampilan mengelola kelas dibedakan menjadi dua komponen, yaitu :
1.
Keterampilan
yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal (bersifat preventif)
a.
Menunjukkan
Sikap Tanggap
Menggambarkan tingkah laku guru yang tampak pada
siswa, bahwa guru sadar dan tanggap terhadap perhatian keterlibatan, masalah
dan ketidak acuan mereka. Dengan adanya sikap ini siswa merasa guru hadir
ditengah mereka. kesan ketanggapan ini dapat ditunjukkan dengan berbagai cara seperti berikut.
1) Memandang Secara Saksama
Memandang secara
seksama dapat mengundang dan melibatkan siswa dalam kontak pandangan serta
interaksi antarpribadi yang dapat ditampakkan dalam pendekatan guru untuk
bercakap-cakap, bekerja sama, dan menunjukkan rasa
persahabatan. Memungkinkan guru meliput keterlibatan siswa dalam tugas
di kelas serta menunjukkan kesiapan guru untuk memberi respon baik
terhadap kelompok maupun individu.
2) Memberikan Pernyataan
Pernyataan guru
terhadap sesuatu yang dikemukakan siswa sangat diperlukan, baik berupa
tanggapan, komentar, ataupun yang lain. Hal ini terkomunikasi kepada
siswa melalui pernyataan guru bahwa ia telah siap untuk memulai kegiatan
belajar serta siap memberi respon terhadap kebutuhan siswa. Hal yang harus
dihindari adalah menunjukkan dominasi guru dengan pernyataan atau komentar yang
mengandung ancaman.
Contoh : “Saya
menunggu sampai kalian diam”.
3) Gerak Mendekati
Gerak guru dalam
posisi mendekati kelompok kecil atau individu menandakan kesiagaan,
minat dan perhatian guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa.
Gerak mendekati hendaklah dilakuan secara wajar, bukan untuk menakut-nakuti,
mengancam, atau member kritikan dan hubungan. Hal ini menunjukkan
kesiapan, minat dan perhatian kepada siswa. Hal ini membantu siswa yang
menghadapi kesulitan belajar, mengalami frustasi atau sedang marah.
4) Memberikan Reaksi Terhadap Gangguan Dan Ketakacuan
Siswa
Apabila ada siswa
yang menimbulkan gangguan atau menunjukkan ketakacuhan, guru dapat member
reaksi dalam bentuk teguran. Dengan adanya teguran menandakan adanya guru
bersama siswa. Teguran harus diberikan pada saat yang tepat serta dialamatkan
pada sasaran yang tepat.Teguran haruslah diberikan pada saat yang tepat dan
sasaran yang tepat pula sehingga dapat mencegah meluasnya
penyimpangan tingkah laku.
b. Membagi Perhatian
Pengelolaan kelas
yang efektif terjadi apabila guru membagi perhatian kepada beberapa kegiatan
yang berlangsung dalam waktu yang sama. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara
sebagai berikut :
1) Visual
Hal ini mennjukkan
perhatian terhadap sekelompok siswa atau individu namun tidak kehilangan
keterlibatannya dengan kelompok siswa atau individu. Keterampilan ini digunakan
untuk memonitor kegiatan kelompok atau individu, mengadakan koreksi kegiatan
siswa, memberi komentar atau memberi reaksi terhadap siswa yang mengganggu.
2)
Verbal
Guru dapat memberikan komentar, penjelasan,
pernyataan, dan sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia
memimpin kegiatan siswa yang lain.Penggunaan teknik visual maupun verbal
menunjukkan bahwa guru menguasai kelas.
c.
Memusatkan
Perhatian
Keterlibatan siswa
dalam KBM dapat dipertahankan apabila dari waktu kewaktu guru mampu memusatkan
kelompok terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara :
1) Menyiagakan Siswa
Menciptakaan suasana
yang menarik sebelum guru menyampaikan pertanyaan atau topik pelajarannya. Bertujuan untuk
menghindari penyimpangan perhatian siswa. Misalnya : “ coba anak-anak,
semuanya memperhatikan dengan teliti gambar ini untuk membedakan daerah mana
yang subur dan daerah mana yang tanahnya gersang.
2) Menuntut Tanggung Jawab Siswa
Hal ini berhubungan
dengan cara guru memegang teguh kewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan
oleh siswa serta keterlibatan siswa dalam tugas-tugas. Misalnya dengan meminta
kepada siswa untuk memperagakan, melaporkan, dan memberi respons. Komunikasi yang jelas dari guru
mengenai tugas siswa merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan
pusat perhatian siswa.
3) Memberikan Petunjuk yang Jelas
Hal ini berhubungan
dengan cara guru dalam memberikan petunjuk agar jelas dan
singkat dalam pelajaran sehingga tidak terjadi kebingungan dari pada
siswa. Petunjuk yang diberikan harus bersifat langsung, dengan bahasa yang
jelas dan tidak membingungkan serta dengan tuntutan yang wajar dapat dipenuhi
oleh siswa.
d. Menegur
Apabila terjadi
tingkah laku siswa yang menggangu kelas atau kelompok dalaam kelas, hendaklah
guru menegurnya secara verbal. Teguran verbal yang efektif ialah yang memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
1)
Tegas
dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta
pada tingkah lakunya yang menyimpang
2)
Menghindari
peringatan yang kasar dan menyakitkan atau yang mengandung penghinaan.
3)
Menghindari
ocehan atau ejekan guru atau yang berkepanjangan
4)
Guru
dan siswa lebih baik mengadakan kesepakatan sehingga penyimpangan yang terjadi
hanya sifatnya mengingatkan.
e.
Memberi
Penguatan
Komponen ini
digunakan untuk mengatasi siswa yang tidak mau terlibat dalam kegiatan pembelajaran
atau menggangu temanya. Yaitu dengan cara.
1) Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang
menggagu yaitu dengan jalan ”menangkapnya” ketika ia melakukan tingkhlaku yang
wajar dan berusaha “ menangkapnya” ketika ia melakukan tingkah yang tidak wajar
dan berusaha “ menangkapnya” ketika ia melakukan tindakan yang tidak wajar
dengan tujuan perbuatan yang wajar tadi dapat terulang.
2) Guru dapat memberikan berbagai komponen penguatan
kepada siswa yang bertingkah laku yang wajar kepada siswa yang lain untuk
menjdi teladan.
2.
yang
berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal
Keterampilan ini
berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan
maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi
belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang
berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang
sesuai, guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah,
atau orang tua siswa.
Bukanlah kesalahan
profesional guru apabila ia tidak dapat menangani setiap problema siswa di
dalam kelas. Namun, pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat
strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus
menerus menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas.
Strategi tersebut adalah :
a. Modifikasi tingkah laku.
Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa yang
mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku
tersebut dengan mengaplikasiakan pemberian penguatan secara sistematis.
b. Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah
kelompok dengan cara :
1)
Memperlancar
tugas-tugas : Mengusahakan terjadinya kerja sama yang baik dalam pelaksanaan
tugas.
2)
Memelihara
kegiatan-kegiatan kelompok : Memelihara dan memulihkan semangat siswa dan
menangani konflik yang timb
C. Permasalahan Komponen Keterampilan Manajemen
Kelas
Hal ini merupakan hambatan kemajuan pelajaran atau
aktivitas kelas. Siswa pada umumnya mencatat sebagai hal yang membosankan dan tidak
mau terlibat dalam kegiatan dikelas. Pengulangan Penjelasan Yang Tidak Perlu
Terjadi Jika Guru memberi petunjuk yang berulang-ulang secara tidak perlu
membagi kelas dalam memberikan petunjuk atau secara terpisah memberi petunjuk
ke setiap kelompok yang sebelumnya dapat diberikan secara bersama-sama kepada
seluruh kelompok sekali saja di depan kelas.
Ketrampilan ini berhubungan dengan tanggapan guru terhadap gangguan anak
didik yang berkelanjutan dengan maksud guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk
mengembalikan tindakan optimal. Apabila terdapat anak didik yang menimbulkan
gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah mencoba memadamkan dengan
tanggapan yang relevan tetap saja terjadi kembali, guru dapat meminta bantuan, Kepala
Sekolah, Konselor/BP dan Waka kesiswaan untuk membantu mengatasinya.
Bukanlah kesalahan
professional guru apabila tidak dapat menangani permasalahan anak didik dalam
kelas berkenaan dengan itu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk
tindakan perbaikan terhadap tingkah anak didik yang terus menerus menimbulkan
gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam kegiatan di kelas.
1.
Strategi Yang Dapat Digunakan
a) Modifikasi Tingkah Laku
Guru hendaklah
menganalisis tingkah anak didik yang mengalami masalah dan berusaha
memodifikasi tingkahlaku tersebut. Dengan mengaplikasikan pemberian penguatan
secara sistematis.
1) Dapat kerjasama dengan rekan
kerja mengatasi masalah
2) Merinci dengan tepat tingka
yang menimbulkan masalah
3) Memilih dengan teliti tingkah
yang diperbaiki dengan mudah untuk diubah, tingkah yang paling menjengkelkan
yang sering muncul.
4) Tepat memilih pemberian
penguatan yang dapat digunakan untuk mempertahankan tingkah yang telah menjadi
baik.
b) Pendekatan Pemecahan Masalah
Kelompok
1) Memperlancar tugas, mengadakan
terjadinya kerjasama yang baik dalam pelaksanaan tugas.
2) Memelihara kegiatan-kegiatan
kelompok, memelihara dan memulihkan semangat anak didik dan menangani konflik
yang timbul.
3) Menemukan dan memecahkan
tingkahlaku yang menimbulkan masalah.
4) Guru dapat menggunakan
seperangkat cara untuk mengendalikan tingkahlaku keliru yang muncul, guru harus
mengetahui sebab dasar yang mengakibatkan ketidak patuhan tingkah tersebut.
Serta berusaha mencari pemecahanya.
2.
Hal-hal yang harus di hindari
a. Campur Tangan Yang Berlebihan
Seperti guru
menyela kegiatan yang asik berlangsung dengan komen atau petunjuk mendadak,
maka kegiatan siswa akan terganggu atau terputus. Kesan guru tidak
memperhatikan kebutuhan siswa, hanya memuaskan dirinya saja.
b. Kelenyapan
Terjadi jikagagal secara tepat melengkapi suatu intruksi penjelasan atau petunjuk,
komentar. Kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alas an yang jelas
dan membiarkan pikiran anak mengawang-awang.
c. Ketidak tepatan memulai dan
mengahiri kegiatan
Terjadi jika guru
memulai suatu aktivitas tanpa mengakhiri aktivitas sebelumnya.
d. Penyimpangan
Terjadi jika dalam
kegiatan PBM guru terlalu asik dengan kegiatan tertentu seperti sibuk dengan
tempat duduk yang tidak rapi atau cerita sesuatu yang tidak ada hubungan dengan
materi terlalu jauh, sehingga kelancaran kegiatan di kelas terganggu.
e. Bertele-tele
1. Mengulang-ulangi hal-hal
tertentu
2. Memperpanjang pelajaran atau
penjelasan
3. Mengubah teguran menjadi
ocehan yang panjang
Pertayaan saat diskusi :
1.
Resty tri wahyu suci : bagaimana caranya kita sebagai guru memabgi
perhatian kepada peserta didik ?
2.
Yulastri aroza : bagaimana cara menghadapi peserta didik yang penakut dan pemalu saat tampil. Dan cara
menumbuhkan keberanian kepada peserta didik
tersebut ?
3.
Tri putri lestari : bagaimana cara pemecahan masalah dalam aspek belajar
pada peserta didik?
Daftar pustaka
Asril, Zainal. 2010. Microteaching. Padang : PT . Raja Grafindo Persada
Bahri Djamara, Syaiful dan Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta :2006
Rumana, Ade . 2006 . Pengelolaan Kelas. Bandung: Upi Press
sangat menambah wawasan materinya
BalasHapusBagus materinya kak, terima kasih ya 😊
BalasHapusSangat membantu sekali kak
BalasHapus